Pada November 2023, Forbes kembali meliris daftar orang terkaya di Indonesia pada tahun 2023 yang berisikan nama-nama pebisnis yang berasal dari berbagai industri. Oleh sebab itu, yuk kita bahas lebih lanjut siapa saja sosok orang terkaya di Indonesia dan industri apa yang menjadi sumber kekekayaan mereka.
1. Prajogo Pangestu
Sosok pertama yang akan kita bahas merupakan sosok orang paling kaya di Indonesia Prajogo Pangestu, figur sentral di Grup Barito Pacific yang mencuri perhatian sebagai orang terkaya Indonesia dengan kekayaan bersih mencapai US$37,4 miliar. Kenaikan signifikan ini, sebesar 23% dari tahun sebelumnya, tak lain karena peran dominannya dalam industri batu bara, menandai langkah gemilangnya ke puncak daftar.
Prajogo Pangestu lahir di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, pada tahun 1941. Ia memulai bisnisnya di bidang perkayuan pada tahun 1960-an, dan kemudian merambah ke industri batu bara pada tahun 1970-an. Di bawah kepemimpinannya, Barito Pacific menjadi salah satu perusahaan batu bara terbesar di Indonesia, dengan produksi mencapai 50 juta ton per tahun.
Selain batu bara, Prajogo Pangestu juga memiliki bisnis di berbagai sektor lainnya, termasuk minyak dan gas, pulp kertas, dan properti.
Kekayaan Prajogo Pangestu berasal dari berbagai sumber, termasuk:
- PT Barito Pacific Timber (BRPT), perusahaan yang bergerak di bidang sumber daya alam, terutama kayu dan batu bara.
- Chandra Asri Petrochemical (TPIA), perusahaan petrokimia terbesar di Indonesia.
- Petrindo Jaya Kreasi (CUAN), perusahaan yang bergerak di bidang properti dan infrastruktur.
- Barito Renewables Energi (BREN), perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan.
Bisnis yang terdiri dari berbagai sektor industri ini membawa Prajogo Pangestu menjadi orang terkaya di Indonesia pada saat ini.
2. Low Tuck Kwong: Kekuatan Bertahan di Posisi Kedua
Low Tuck Kwong, pelopor PT Bayan Resources Tbk, mampu mempertahankan posisi kedua meskipun menghadapi tantangan penurunan sebesar 10% dalam kekayaannya yang mencapai US$26,5 miliar. Kontribusinya yang besar dalam industri pertambangan batu bara tetap menjadi pilar penting dalam peta kekayaan Indonesia.
Low Tuck Kwong lahir di Malaysia pada tahun 1955. Ia memulai bisnisnya di bidang pertambangan batu bara di Indonesia pada tahun 1980-an. Di bawah kepemimpinannya, Bayan Resources menjadi salah satu perusahaan batu bara terbesar di Indonesia, dengan produksi mencapai 35 juta ton per tahun.
Selain batu bara, Low Tuck Kwong juga memiliki bisnis di berbagai sektor lainnya, termasuk minyak dan gas, agribisnis, dan properti.
3. Duo Hartono Bersaudara
Kakak-beradik Robert Budi Hartono dan Michael Hartono dari Grup Djarum mengukuhkan kembali posisi ketiga dan keempat dengan kekayaan masing-masing US$24,3 miliar dan US$23,3 miliar. Meskipun pertumbuhan kekayaan mereka hanya sebesar 1%, Duo Hartono terus menjadi pemain utama di panggung bisnis Indonesia dengan bisnis rokok dan perbankan mereka.
Robert Budi Hartono lahir di Kudus, Jawa Tengah, pada tahun 1939. Ia memulai bisnisnya di bidang rokok pada tahun 1950-an. Di bawah kepemimpinannya, Djarum menjadi salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia, dengan pangsa pasar mencapai 25%.
Michael Hartono lahir di Kudus, Jawa Tengah, pada tahun 1941. Ia juga memulai bisnisnya di bidang rokok, dan kemudian merambah ke industri perbankan pada tahun 1970-an. Di bawah kepemimpinannya, Bank Central Asia (BCA) menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia, dengan aset mencapai Rp1.000 triliun.
Selain rokok dan perbankan, Duo Hartono juga memiliki bisnis di berbagai sektor lainnya, termasuk properti, ritel, dan media.
4. Sri Prakash Lohia
Sri Prakash Lohia, pemilik Indorama Ventures, berhasil menyusup ke dalam jajaran Top 5 orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan sebesar US$6,5 miliar. Peningkatan 10% dari tahun sebelumnya menandai perannya yang kian dominan dalam industri petrokimia dan tekstil, memperkuat posisinya sebagai pemain utama di panggung ekonomi.
Lohia lahir di India pada tahun 1952, dan memulai bisnisnya di Indonesia pada tahun 1974. Indorama Ventures, perusahaan yang didirikannya, kini menjadi salah satu perusahaan petrokimia dan tekstil terbesar di dunia, dengan operasi di lebih dari 60 negara.
5. Chairul Tanjung
Chairul Tanjung, pemilik CT Corp, tetap berada di posisi keenam daftar orang terkaya Indonesia dengan kekayaan sebesar US$5,6 miliar. Kekayaan ini meningkat sebesar 2% dari tahun sebelumnya.
Chairul Tanjung dikenal sebagai sosok pengusaha yang ulet dan berani mengambil risiko. Ia memulai bisnisnya di bidang ritel pada tahun 1987, dan kemudian merambah ke berbagai sektor lainnya, termasuk media, perbankan, dan properti.
Diversifikasi bisnis menjadi kunci kesuksesan Chairul Tanjung. Ia tidak hanya fokus pada satu sektor saja, tetapi juga mengembangkan bisnis di berbagai sektor yang saling melengkapi. Hal ini membuat bisnisnya lebih tahan terhadap fluktuasi ekonomi.
Salah satu strategi diversifikasi bisnis yang dilakukan Chairul Tanjung adalah dengan mengakuisisi perusahaan-perusahaan yang sudah mapan. Misalnya, ia mengakuisisi Trans TV pada tahun 2001 dan Bank Mega pada tahun 2002. Akuisisi ini membantu Chairul Tanjung untuk memperkuat posisinya di masing-masing sektor bisnis.
Selain diversifikasi bisnis, Chairul Tanjung juga dikenal sebagai sosok pengusaha yang inovatif. Ia tidak pernah takut untuk mencoba hal-hal baru. Misalnya, ia meluncurkan jaringan ritel 24 jam pertama di Indonesia, Transmart Carrefour, pada tahun 2008.
6. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono
Lim Hariyanto Wijaya Sarwono, pemilik Grup Sinar Mas, tetap berada di posisi ketujuh daftar orang terkaya Indonesia dengan kekayaan sebesar US$4,4 miliar. Kekayaan ini menurun sebesar 8% dari tahun sebelumnya.
Lim Hariyanto Wijaya Sarwono dikenal sebagai sosok pengusaha yang fokus pada industri strategis. Ia memiliki portofolio bisnis yang beragam, tetapi sebagian besar berfokus pada industri pulp dan kertas, agribisnis, dan properti.
Grup Sinar Mas merupakan salah satu perusahaan pulp dan kertas terbesar di dunia. Perusahaan ini memiliki pabrik pulp dan kertas di berbagai negara, termasuk Indonesia, Tiongkok, dan Brasil. Grup Sinar Mas juga merupakan salah satu perusahaan agribisnis terbesar di Indonesia. Perusahaan ini memiliki perkebunan kelapa sawit, tebu, dan karet yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Grup Sinar Mas juga memiliki bisnis properti yang berkembang pesat. Perusahaan ini memiliki berbagai proyek properti di Indonesia, termasuk perumahan, perkantoran, dan pusat perbelanjaan.
Kesuksesan Lim Hariyanto Wijaya Sarwono merupakan bukti bahwa fokus pada industri strategis dapat memberikan keuntungan yang signifikan.
7. Dewi Kam
Dewi Kam, pendiri PT AKR Corporindo, masuk ke dalam jajaran elite sebagai orang terkaya ke-8 dengan kekayaan US$4,3 miliar, menunjukkan pertumbuhan 10% dari tahun sebelumnya.
Dewi Kam lahir di Jakarta pada tahun 1957. Ia memulai bisnisnya di bidang perdagangan pada tahun 1983, dan kemudian merambah ke industri logistik dan energi.
AKR Corporindo, perusahaan yang didirikannya, kini menjadi salah satu perusahaan logistik dan energi terbesar di Indonesia. Perusahaan ini memiliki jaringan terminal bahan bakar minyak di berbagai wilayah Indonesia, serta bisnis logistik yang mencakup pergudangan, transportasi, dan distribusi.
8. Tahir dan Keluarga: Mayapada Group
Tahir dan Keluarga dari Mayapada Group juga berhasil mempertahankan posisi dalam daftar Top 10 dengan kekayaan sebesar US$4,2 miliar, menunjukkan pertumbuhan 2% dari tahun sebelumnya.
Tahir lahir di Surabaya pada tahun 1953. Ia memulai bisnisnya di bidang properti pada tahun 1980-an, dan kemudian merambah ke berbagai sektor lainnya, termasuk perbankan, kesehatan, dan ritel.
Mayapada Group, perusahaan yang didirikannya, kini menjadi salah satu konglomerat terbesar di Indonesia. Perusahaan ini memiliki bisnis properti yang mencakup hotel, apartemen, dan pusat perbelanjaan. Mayapada Group juga memiliki bisnis perbankan yang mencakup Bank Mayapada dan Bank Victoria. Selain itu, Mayapada Group juga memiliki bisnis kesehatan yang mencakup Mayapada Hospital dan Mayapada Healthcare.
Tahir dikenal sebagai sosok pengusaha yang visioner dan berani mengambil risiko. Ia tidak pernah takut untuk berinovasi dan mengembangkan bisnisnya. Ia juga merupakan sosok yang rendah hati dan suka berbagi.
Kesuksesan Tahir dan Keluarga merupakan bukti bahwa kerja keras, dedikasi, dan visi yang kuat dapat membawa seseorang ke puncak kesuksesan. Mereka adalah inspirasi bagi para pengusaha muda Indonesia untuk terus berkarya dan meraih mimpi mereka.
9. Djoko Susanto
Djoko Susanto, pendiri Alfamart, tetap stabil di posisi ke-10 dengan kekayaan sebesar US$4,2 miliar. Peningkatan sebesar 10% menunjukkan kontribusinya yang terus berkembang dalam dunia ritel, menjadi bukti kesuksesan perusahaan ritelnya.
Djoko Susanto lahir di Jakarta pada tahun 1956. Ia memulai bisnisnya di bidang ritel pada tahun 1980-an, dan kemudian mendirikan Alfamart pada tahun 1998.
Alfamart kini menjadi salah satu perusahaan ritel minimarket terbesar di Indonesia. Perusahaan ini memiliki lebih dari 17.000 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kesuksesan Alfamart tidak lepas dari peran Djoko Susanto sebagai pendiri dan pemiliknya. Ia dikenal sebagai sosok pengusaha yang visioner dan berani mengambil risiko. Ia juga merupakan sosok yang inovatif dan selalu berusaha untuk mengembangkan bisnisnya.
Penutup
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa daftar orang terkaya di Indonesia pada tahun 2023 masih didominasi oleh pengusaha-pengusaha yang berasal dari sektor sumber daya alam, terutama batu bara. Hal ini menunjukkan bahwa sektor sumber daya alam masih menjadi salah satu sektor yang paling menguntungkan di Indonesia.
Selain sektor sumber daya alam, sektor-sektor lain yang juga menjadi sumber kekayaan para orang terkaya di Indonesia adalah sektor perbankan, rokok, petrokimia, dan ritel. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar di berbagai sektor industri. Oleh sebab itu, sebagai investor kita dapat melakukan diversifikasi ke berbagai sektor yang potensial di Indonesia.
Daftar Sekarang di EKUID dan Mulai Diversifikasi Investasi Anda Sekarang…..
